demi kesehatan

JAga nutrisi

FREEPIK

Salah satu cara termudah adalah dengan mengonsumsi susu.

Sherina Munaf, seorang penyanyi dan aktris, termasuk orang yang peduli dengan kondisi tubuhnya. Dia pun menjaga imunitas dengan memperhatikan gaya hidup sehari-hari. Bagi pemain “Petualangan Sherina” itu, penting untuk memperhatikan nutrisi, olahraga dan istirahat.

 

Sherina termasuk vegetarian dengan banyak mengkonsumsi sayur di masa dewasa. Akan tetapi sejak kecil, asupan gizi yang diperhatikan sang ibu, tidak luput dari protein hewani, seperti halnya susu. “Aku juga olahraga, kalau bisa lima sampai enam kali, yang paling penting bergerak dengan senang, jangan dipaksain,” kata Sherina dalam satu ajang pertemuan virtual.

 

Menurut perempuan kelahiran 1990 itu, memutuskan berolahraga bukan berarti jadi tidak senang. Pilih kegiatan bergerak yang memang disukai sekaligus dapat memberikan manfaat kesehatan. Jangan memaksakan mengikuti tren olahraga padahal tidak cocok untuk diri sendiri.

 

Selain itu, mengonsumsi makanan sehat juga bukan berarti tidak bisa senang. Pilih makanan yang disukai dan menyenangkan selama itu baik untuk tubuh. Sherina senang dengan apa yang dimakan karena tahu nutrisi di dalamnya. “Aku berterimakasih pada badan aku karena nutrisi dan susu dari kecil juga menopang aku sampai sekarang, jadi karena nutrisi dan kebahagiaan dari kecil sampai dewasa,” ujar istri dari pemain film Baskara Mahendra tersebut.

 

Tubuh sehat Sherina boleh dibilang ditunjang oleh nutrisi sehat yang dikonsumsi sejak kecil. Tak ayal, periode emas anak, terutama di  1.000 hari kehidupannya, tidak akan terulang. Intervensi pada rentang usia dini harus segera dilakukan untuk mencegah pertumbuhan yang terhambat, daya tahan tubuh yang rendah, dan perkembangan kognitif yang tidak optimal di masa depan.

 

Pada masa kanak-kanak pertumbuhan terjadi secara sangat cepat. Spesialis Anak Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolis RSUP Fatmawati, Lanny C Gultom Sp.A(K) mengatakan ada setidaknya tiga poin yang perlu diperhatikan untuk mencegah gagal tumbuh atau bisa disebut stunting. “Tiga poin itu, yakni nutrisi, tidur cukup, dan aktivitas fisik,” kata Lanny.

 

Anak membutuhkan nutrisi makro maupun mikro, khususnya untuk pertumbuhan linier atau tinggi badan. Asam amino esensial yang bisa didapat dari produk hewani dan turunannya dapat mengurangi risiko stunting.

 

Satu sumber hewani mengurangi risiko stunting sebanyak 3,7 kali. Dua sumber hewani 5,7 kali dan jika tiga sumber hewani sekitar enam kali. Kuantitas hewani dalam satu kali makan adalah di atas 10 persen.

 

Tidak seperti anggapan pada umumnya, pengaruh genetika terhadap tinggi badan mulai dari bayi hingga usia balita sebetulnya sangat kecil. Karena itu, nutrisi dan faktor lingkungan seperti kebersihan dan olahraga berperan jauh lebih besar.

 

Selain itu, anak juga membutuhkan tidur cukup karena berkaitan dengan pelepasan hormon IGF. Pertumbuhan linier pada yang tidur cukup akan lebih tinggi apabila dibandingkan yang gemar begadang.

 

Untuk aktivitas fisik, perlu disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak sampai usia satu tahun, bisa dilakukan kegiatan tummy time. Sementara usia di atasnya sudah relatif bisa bermain lebih aktif, seperti petak umpet, menari dan lainnya.

alex green/PEXELS

Di Filipina, anak yang mengalami stunting di usia dua tahun, punya IQ lebih rendah di setiap tingkatan sekolah. Di Indonesia, persentasi anak stunting ditargetkan turun jadi 14 persen pada 2028 dan diusahakan 2,7 persen per tahunnnya.

 

Stunting dapat diobati, tetapi sulit memperbaiki masalah IQ. Nilai IQ anak stunting tetap lebih rendah kendati sudah diupayakan pemberian suplemen dan lainnya.

 

Jadi, tentu pencegahan untuk tidak stunting merupakan tindakan paling baik. Deteksi dini seperti mencari tanda bahaya/infeksi, tata laksana yang adekuat  serta pengukuran badan berkala menjadi yang terpenting. “Pengukuran ini untuk menentukan tren pertumbuhan apakah anak punya risiko gagal tumbuh atau tidak,” jelas Lanny.

 

Kekurangan nutrisi adalah masalah umum secara global yang dapat memberi dampak kesehatan, baik jangka pendek maupun panjang. Di Indonesia, ada lebih dari satu dari setiap empat anak mengalami stunting akibat kekurangan nutrisi.

 

Kekurangan nutrisi meliputi berbagai permasalahan dalam pertumbuhan anak. Hal itu seperti, berat badan kurang, tengkes atau stunting, berat badan rendah jika dibandingkan dengan tinggi badan.

 

Ada pula masalah defisiensi mikronutrisi. Jika tidak segera ditangani pada usia dini, kondisi ini dapat membawa konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki. Intervensi pada rentang usia dini harus segera dilakukan. Hal itu untuk mencegah pertumbuhan yang terhambat, daya tahan tubuh rendah, dan perkembangan kognitif yang tidak optimal di masa depan.

 

 “Kekurangan nutrisi dapat terjadi di semua anak. Bagaimanapun kondisi sosioekonomi dan geografi mereka, penting bagi orang tua untuk sadar akan status pertumbuhan dan nutrisi anak mereka,” tambah Lanny.

Aku berterimakasih pada badan aku karena nutrisi dan susu dari kecil juga menopang aku sampai sekarang, jadi karena nutrisi dan kebahagiaan dari kecil sampai dewasa.

Inovasi terbaru

 

Situasi pandemi saat ini juga telah membuat pemenuhan kebutuhan nutrisi dan pengukuran tinggi dan berat badan secara berkala di fasilitas kesehatan lebih terbatas bagi para orang tua. Butuh dukungan secara konsisten dalam hal pemenuhan nutrisi anak.

 

Nutrisi pun menjadi pondasi penting bagi kualitas hidup yang baik di masa depan. Presiden Direktur PT Abbott Products Indonesia, Angelico Escobar mengatakan PediaSure New Formula dengan arginin dan vitamin K2 menjadi inovasi terbaru untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak, serta solusi bagi permasalahan pertumbuhan di Indonesia.

 

Didukung basis ilmiah dari 20 studi klinis, formula yang dirancang secara ilmiah dengan nutrisi lengkap dan seimbang yang telah terbukti klinis untuk meningkatkan pertumbuhan tinggi badan, berat badan, dan meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak.

 

Formulasi baru diperkaya dengan triple protein complex, tinggi kalsium dan 14 vitamin dan sembilan  mineral, AA dan DHA, serta mengandung arginin dan vitamin K2. Ini adalah dua nutrisi yang terbukti secara klinis untuk lebih jauh mendukung pertumbuhan tulang yang lebih panjang dan kuat. “Arginin adalah asam amino penting yang memainkan peran dalam pertumbuhan tinggi badan,” kata Angelico.

 

Arginin memicu multiplikasi sel pada lempeng pertumbuhan tulang untuk membantu tulang tumbuh lebih panjang. Riset menemukan bahwa anak-anak dengan stunting memiliki level arginin yang lebih rendah dalam darahnya jika dibandingkan dengan anak-anak biasa.

 Asupan arginin yang rendah dikaitkan dengan pertumbuhan tinggi badan yang lebih lambat.

 

Medical Director for Abbott Nutrition Business in Pacific Asia, Dr Jose Dimaano Jr. mengatakan vitamin K2 adalah nutrisi penting yang menyalurkan dan mengikat kalsium ke tulang. Pada akhirnya itu memicu pertumbuhan tulang yang kuat. Pediasure yang kini hadir dengan formula baru dan tersedia dalam rasa vanila, cokelat, dan madu pun turut mendukung pertumbuhan optimal anak.

Yuk, Mulai Batasi Konsumsi Gula

MYRIAM ZILLES/UNSPLASH

Marcellino Indrawan, seorang health influencer, mengaku sempat gelisah lantaran berat badannya mencapai 90 kilogram pada awal tahun ini. Akhirnya pria yang meraih gelar The New L-Men of The Year 2021 ini pun berusaha keras untuk menurunkan berat badan. Caranya, dia berusaha konsisten dalam menjaga asupan nutrisi, membatasi asupan gula, aktif berolahraga, dan istirahat cukup di tengah-tengah kesibukan sebagai seorang managing director di sebuah perusahaan.

 

Dalam waktu 10 bulan, Marcellino memiliki berat badan 76,5 kg, dengan massa otot yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, Marcellino merasakan manfaat dengan menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

 

Dia pun merasa fisik lebih fit, performa lebih optimal, produktif dalam beraktivitas, dan hidup terasa jadi lebih berkualitas. “Saya mengajak teman-teman, khususnya yang masih muda untuk mulai menjalani gaya hidup sehat sejak dini untuk hidup yang lebih produktif dan berkualitas,” kata Marcellino.

 

Pandemi Covid 19 boleh dibilang mempengaruhi berbagai sisi kehidupan manusia. Tak hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga gaya hidup.

 

Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Elvieda Sariwati menyebutkan pandemi memicu perubahan gaya hidup seperti minimnya aktivitas fisik yang diperparah pula dengan konsumsi gula berlebihan. ''Inilah yang berpotensi meningkatkan risiko obesitas,” kata Elvieda dalam acara webinar bulan lalu.

 

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, tingkat obesitas pada orang dewasa meningkat menjadi 21,8 persen dan prevalensi berat badan berlebih juga meningkat dari 11,5 persen pada 2013 menjadi 13,6 persen pada 2018.

 

Elvieda mengingatkan bahwa obesitas memiliki risiko prediabetes dan diabetes, di mana hampir 90 persen orang dengan diabetes tipe-2 ternyata mengalami masalah kelebihan berat badan atau obesitas.

 

Diabetes dapat menjadi jalan pintas penyakit tidak menular (PTM), seperti gangguan penglihatan, penyakit jantung, gagal ginjal, dan gangguan syaraf. Dari 10-15 tahun sejak awal terdiagnosa, prevalensi semua komplikasi ini akan meningkat tajam. Tak hanya itu, diabetes juga menjadi salah satu faktor komorbid yang berkaitan dengan peningkatkan tingkat keparahan Covid-19. “Pencegahan sedini mungkin adalah solusi terbaik agar terhindar dari dampak fatal diabetes,” ujar Elvieda.

Pencegahan sedini mungkin adalah solusi terbaik agar terhindar dari dampak fatal diabetes.

Dokter spesialis gizi klinis, Marya Haryono menjelaskan konsumsi gula berlebih berkontribusi terhadap tingginya asupan kalori yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Sayangnya, masyarakat masih cenderung mengonsumsi gula dalam jumlah yang tinggi, baik dari penambahan gula saat memasak, makan, minum, maupun melalui konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi gula. Masyarakat juga perlu waspada dengan kandungan gula yang terkandung di makanan dan minuman kemasan.

 

Untuk itu, Marya menyarankan masyarakat perlu lebih jeli dalam memerhatikan label kemasan, guna mengetahui kandungan gula tersembunyi (hidden sugar) dalam makanan dan minuman. Hal ini penting agar orang dapat lebih sadar dengan jumlah gula yang dikonsumsi setiap harinya.

 

Selain itu, Marya menyarankan masyarakat juga perlu secara rutin melakukan pengukuran berat badan, untuk mengetahui apakah mereka masuk kategori normal atau overweight, bahkan obesitas. Cara pengukurannya dengan metode perhitungan indeks massa tubuh (IMT), yaitu jumlah berat badan (dalam kilogram) dibagi tinggi badan (dalam meter) kuadrat.

 

Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hasil BMI di bawah 18,5 untuk orang Asia, maka tergolong kurus. Sementara itu, BMI 18,5-22,9 masuk kategori normal. Masyarakat perlu lebih waspada apabila hasil BMI mencapai angka 23,0-24,9, karena sudah masuk overweight, angka 25-29,9 masuk kategori obesitas tingkat I, dan lebih besar dari 30 dinyatakan obesitas tingkat II.

 

Elvieda pun mengingatkan agar masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat dengan menjalani Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Lakukan pula Cerdik yaitu cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.

 

Dia menekankan untuk menguatkan komitmen untuk menjaga pola makan yang bergizi dan perhatikan asupan gula sehari-hari, serta rutin beraktivitas fisik. ''Jangan ragu untuk segera periksakan diri ketika muncul gejala awal,'' katanya.

top